Breaking News

PELAKU KEJAHATAN TERHADAP INSA PERS KEBAL HUKUM..... ! PH : SUDAH 5 BULAN BERJALAN PROSES,BELUM ADA KEPASTIAN HUKUM DARI POLDA RIAU.


KAMPAR, RIAU : Laporan sergapekspres.com

Dugaan perbuatan melawan hukum tentang  profesi Wartawan (Insan  Pers), bdi  wilayah hukum    Polda    Riau    dinilai   nyaris   tidak tersentuh     alias      kebal    hukum.

Pasalnya sudah lima bulan berjalan, laporan fitnah  terhadap  profesi  wartawan di  Polda Riau     belum   dapat       kepastian     hukum.

Hal  tersebut  dikatakan  oleh  kantor hukum Adv  Sapala Sibarani SH  dan, kepada media.

Sapala  Sibarani, SH    mengatakan    bahwa Laporan  klien  kami  ter-register  tahun  lalu nomor  :   LP/B/595/XII/2022/SPKT  POLDA RIAU  Tanggal  22  Desember  2022-red.

Terlapor  adalahb Saudara  ASBI  selaku Manager SPBU nomor 14.284.135 Desa Sumber  Sari.  Saudara  ASBI dilaporkan, lantaran  memfitnah  seluruh  Wartawan

Tapung Hulu  –  Kampar telah diberikan uang bulanan untuk memuluskan penyalah gunaan BBM  bersubsidi.  Uang bulanan itu dikatakan terlapor, ia  berikan  melalui  klien  kami untuk dibagikan kepada rekan  Wartawan dimaksud.

Asbi  kami  laporkan  di  Polda Riau, namun ternyata laporan klien kami di limpahkan ke Polres Kampar.

Sangat   miris   laporan  sudah   berjalan  lima bulan, masih belum  dapat  kepastian  hukum, Kok gitu  ya.?  Sementara  perkara  ini  adalah mudah,ada apa dengan kasus ini sampai lima bulan berjalan masih belum dapat  kejelasan?

Menurut Penasehat Hukum  (PH)   melihat perkara  klien  kami  BANYAK  kejanggalan, dimana  pada  tanggal 13 maret 2023  lalu, kami  menerima SP2HP yang menyatakan, bahwa perkara klien kami sudah dilakukan gelar  perkara,  dan  akan  memeriksa  ahli pidana.    namun     perkara    masih   tetap penyelidikan, ada apa ini ?

 

Acuan berperkara di kepolisian adalah:    KUHP, KUHAP, PERKAP 6 TAHUN 2019.

Sesuai  Perkap 6  Tahun 2019 tentang penyidikan    tindak    pidana,    bahwa Kepolisian  sebelum melakukan Penyelidikan, ada namanya  rencana kegiatan penyelidikan.

Disitu  diatur  target  berapa  lama   waktu, bahkan     anggaran      penyelidikan.  Lalu bagaimana  perkara  yang  mudah  ini jika mengacu kepada hak tersebut ? Mengapa belum  ada  kepastian  hukum  dari  Polda Riau ?

Sekali  lagi  kami  sampaikan, seharusnya   jika tidak ada tindak pidananya, hentikan proses penyelidikan.

Sebaliknya  jika ada tindak pidananya, ya harus  dinaikkan   ke    penyidikan   untuk menentukan   tersangka,   agar  ada Kepastian Hukumnya.

Tidak   harus   menunggu   lama,  sampai         lima bulan  perkara  masih bpenyelidikan.

Sangat bola liar bagi   kami. Ada apa penegakan   hukum  di  Polda   Riau ?        Kami telah menghubungi  Polda Riau,      melalui Polres Kampar. namun btidak            ada hasil yang jelas, atas  penegakan hukumnya dihentikan atau diteruskan. bahasanya     masih      penyelidikan, ” demikian   disampaikan   Adv  Sapala      Sabarani,SH  penuh tanya, hari  senin       tanggal 24 april tahun 2023.

Sebagaimana    diketahui,     SPBU    nomor 14.284.135  Desa  Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu  Kabupaten bKampar Provinsi Riau,   diduga   kuat  bekerjasama,  dengan para   pelaku  kejahatan,  dalam   penyalah gunaan   bahan  bakar  minyak   bersubsidi (BBM bersubsidi).

Hal itu telah tranding dan viral  bertahun tahun   lamanya,  pada   pemberitaan  di  sejumlah media.

Ironisnya setelah viral diberitakan  tahunan lamanya, insan  Pers  wilayah Tapung  Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau, dikatakan menerima uang bulanan dari Asbi (Manager SPBU -red),  untuk   memuluskan penyalahgunaan BBM bersubsidi.

Perkataan tersebut, menyebar melalui sosial media,  yang  memuat  rekaman  suara  Asbi selaku      manager      SPBU-red.     (terlapor) menyampaikan   dugaan   fitnahnya,  kepada seluruh   profesi  Pers  di  daerah   dimaksud.

Berangkat  dari  hal ini,inisial (MN) lelaki yang cukup   dikenal  vokal,  dan  eksis  menulis ini telah melaporkan dugaan kejahatan terhadap Pers, tersebut  ke Polda Riau.

MN   melaporkan pelaku (Asbi)   karena  telah menyampaikan  kata  fitnah,  atas  pemberian uang  bulanan,  kepada  seluruh  Wartawan di Kecamatan Tapung  hulu, Kabupaten Kampar, melalui   dirinya,  untuk   memuluskan  sistim penyalahgunaan   BBM   bersubsidi   di  SPBU tersebut.

Namun miris, laporan Polisi yang - menguraikan   pasal  311 jo  31 KUHP pidana ini,   sudah berjalan  lima bulan namun belum memiliki  kepastian  hukum  dari  Polda  Riau.

Hal itu dinilai dapat berpotensi menguatkan bertumbuhnya  kejahatan,  terhadap Pers di wilayah  hukum BPolda Riau.  Ada apa ini ??

 Padahal  masalah  ini merupakan  masalah  fitnah terhadap insa Pers,sebab merupakan hak  asasi   yang  paling  dasar  dan   paling hakiki,    sebagaimana     dirasakan       oleh Wartawan.  Perjuangan  Wartawan  kepada negeri      ini   sebenarnya    begitu    banyak kenyataannya  dan dibuktikan  dengan data yang  akurat,indikasinya kan terlihat jelas.** kata narasumber. (NPW: 001/PUSE/IV/23).





Tidak ada komentar