Breaking News

DIDUGA DI YP IPPI Jakarta Timur Melakukan Pungli Berkedok Perayaan Kelulusan Bernilai Fantastis, Orangtua Wali Murid Meradang

Yayasan Perguruan Institut Pengembangan Pendidikan Info (YP IPPI) Jakarta Timur

JAKARTA TIMUR:Lapora sergapekspres com      Yayasan Perguruan Institut Pengembangan Pendidikan Indonesia (YP IPPI) yang beralamat di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung Kota Administrasi Jakarta Timur diduga melakukan Pungutan liar (PUNGLI) dengan dalih perayaan kelulusan siswa/siswa kelas 9 masa pendidikan Ajaran tahun 2022/2023.

     Diketahui berdasarkan surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi  DKI Jakar,,No,e-0019 /SE/2023  tentang   Mekanisme   Kelulusan Peserta  Didik  Jenjang     SD/Paket A/ SDLB, SMP/Paket B/SMPLB, SMA/Paket C/SMALB dan SMK Tahun Pelajaran 2022/2023 yang di tujukan untuk sekolah Negeri dan swasta yang berada di Wilayah DKI Jakarta dilarang mengadakan kegiatan perpisahan atau perayaan kelulusan.

Hal tersebut tertuang dalam surat edaran yang di tandatangani Plt. Kepala dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat tertanggal 14 April 2023 dimana dalam surat edaran tersebut pada poin 3 (tiga) tentang setelah pengumuman kelulusan, huruf f ditegaskan “satuan pendidikan dilarang mengadakan kegiatan perpisahan atau perayaan kelulusan”

    Sungguh pun demikian, YP IPPI diketahui telah memungut uang sejumlah Rp 600.000 (enam ratus ribu rupiah)per siswa untuk acara perayaan kelulusan yang semula direncanakan akan di gelar tanggal 10 Mei 2023 di Gedung serba guna Senayan, Jakarta.

   Namun acara tersebut kemudian dibatalkan akibat surat edaran dari dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta yang berisi larangan untuk sekolah negeri ataupun swasta menggelar kegiatan perayaan kelulusan di luar sekolah.

    Akibat   pembatalan  tersebut     kemudian sejumlah orang tua wali murid yang di temui awak   media   ini   menginginkan  agar uang acara   kelulusan  yang  sudah  di    setorkan kepada sekolah dapat di kembalikan kepada orang tua/wali murid.

    "Dengan   terjadinya  pembatalan   tersebut, kami sebagai orang/wali murid berharap agar pihak  sekolah  dapat  mengembalikan   uang tersebut kepada kami atau bagi yang masih menunggak SPP, uang tersebut bisa dialihkan untuk pembayaran SPP.” Kata salah seorang orang tua/ wali murid yang enggan dituliskan namanya, pada hari senin tanggal 15 mei tahun 2023.

     Terkait pembatalan acara tersebut, Kepala sekolah (Kepsek) YP IPPI Jakarta Timur Marsono ketika dikonfirmasi terkait dana yang sudah di bayarkan ke sekolah Marsono membenarkan semula direncanakan akan menggelar kegiatan kelulusan di luar sekolah.

    "Menurut rencana awal acara di adakan di wisma serbaguna Senayan jln New delhi no. 1. Jakarta Pusat Peserta di dampingi 1 orang tua/ Wali kelas."ujarnya.
     Dengan Fasilitas, Undangan, makan siang, Snack,   medali   wisuda,   foto, foto both 360 (opsional)yang  mana gedung sudah di bayar senilai Rp 15.000.000.(Lima belas juta rupiah) karena gedung di batalkan maka  dari pihak sekolah di karenakan perpisahan siswa/ siswi SMK di adakan di tempat itu mengecewakan yang mana fasilitasnya sumpek dan AC tidak dingin dan lain-lainnya.                                              "Kemuduan dengan bataslnya  acara di gedung serbaguna tersebut dana yang sudah masuk tidak dapat di kembalikan.”                kata Kepala Sekolah Marsono pada hari Selasa tanggal 16 mei tahun2023.

     Menurut Kepsek Marsono,akibat dari pembatalan sepihak tersebu,maka ada hari minggu tanggal 7 mei 2023,sekolah berencana mengalihkan / di undur kegiatan yang direncanakan pada hari Senin tanggal 6 juni tahun 2023 bertempat di Taman Mini Gedung Sasana Kriya.

“Acara semula yang akan di adakan pada tanggal 10 Mei 2023 di Gedung serba guna Senayan di undur ke Aula Taman Mini. Namun rencana itu di batalkan karena adanya pemberitahuan dari dinas pendidikan yang terbit pada tanggal 14 April.” Ujarnya

“Saat panitia sekolah kordinasi untuk ketaman mini, diketahui Setiap yang masuk itu di kenakan biaya 25.000 bila siswa dengan pendamping akan ada penambahan biaya lagi Rp 50.000 ,” lanjutnya.

       Bertepatan dengan momentum survei itulah, Kata Marsono, ” baru mendapatkan informasi Edaran dari dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta Bahwa tidak di perbolehkan mengadakan acara di luar sekolah.

      “Sesuai dengan pemberitahuan tersebut menerangkan tidak boleh bermewah mewah dan di adakah di lingkungan sekolah dan fasilitas sekolah.” Ujar Marsono.

       Disinggung terkait keinginan orang tua / wali murid agar uang yang telah di bayarkan dapat di kembalikan atau apabila masih ada wali murid yang belum melunasi SPP dapat di alihkan ke kurangan SPP, Kepala sekolah Marsono dengan tegas menjawab anggaran yang telah di setor tidak dapat dikembalikan.

       "Uang itu tidak bisa di kebalikan, karena keputusan Yayasan Perguruan IPPI Yang beralamatkan di Petojo Jakarta Pusat menginginkan acara diadakan di sekolah, bertujuan tidak mengecewakan orang tua murid, dengan rencana Penyewaan tenda yang saat ini sangat mahal, Penyewaan AC, makan dan Snack yang akan memakai Rumah Makan Sederhana Rawamangun yang Anggaran Per paket yang Awal nya 60.000 sekarang 65.000, dan belum lagi Kebutuhan yang lain.” Tegas Marsono.

      Disinggung terkait jumlah siswa/i sebanyak 240 siswa/i cukup besar dana yang terkumpul, Marsono menjelaskan hanya 120 siswa yang membayar.

     Yang bayar hanya 120 siswa kali                Rp 600.000 . Jadi uang yang di terima   sekolah Rp.74.000.000 juta.”Jelasnya.

     Ketika ditanyakan terkait anggaran Rp 74 juta, Apa kah dana itu tidak di anggap Bermewah-mewah, Kepsek Marsono berkilah pihaknya saat ini pun masih kebingungan mengatur anggaran tersebut,katanya.

    “Masih pusing mengatur Uang untuk acara sehingga masih harus memutar.”Ucapnya lagi

       “Yayasan Perguruan IPPI menginginkan dengan    tenda  Premium serta Makan Nasi Padang sederhana Rawamangun serta Snack yang Enak. Sehingga Wali murid tidak kecewa.” lanjutnya.

     Pada Saat disampaikan usulan perwakilan dari orang tua murid, bahwa wali murid tidak lah ingin bermewah-mewah, hanya berharap dana yang sudah masuk bisa di alihkan kepada pembayaran SPP yang masih menunggak kalau pun tidak wali murid dan yang sudah lunas dapat dikembalikan kepada wali murid, Kepala sekolah Marsono menegaskan, uang yang telah disetorkan tidak dapat dikembalikan.

“Sampaikan kepada wali murid bahwa pihak sekolah tidak bisa mengembalikan.” Tegas Kepsek Marsono.

     Nada ucapan Kepala sekolah Marsono itu penuh dengan upaya agar orang tua/ wali murid dapat mengiyakan kehendak pihak sekolah.

          Paskah juga mempertanyakan nasib dana   yang  telah   terhimpun   di Yayasan Perguruan Institut Pengembangan Pendidikan Info (YP IPPI)  Jakarta Timur saat ini memang banyak  tuduhan  miring  di alamatkan kepada Pungli.

       Masalahnya,dibalik pertanyaan itu : apakah      secara     psikologis -   subjektif si pewawancara   menganggap   bahwa Kepala sekolah Marsono adalah penguasa,sehingga perkataannya mengemukakan di media demikian..?(Team).


Tidak ada komentar