Breaking News

DINILAI BEBANI ORANG TUA WALI MURID, KEMENDUKBUD RISTEK AKAN TERBITKAN SURAT EDARAN TENTANG“WISUDA MULAI DARI TK SAMPAI SMA TIDAK WAJIB”

Jakarta :  Laporan Sergspekspres.com 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan  Teknologi  (Kemendikbud Ristek)  akan menerbitkan  surat  edaran  yang  mengatur wisuda anak sekolah.

Kapokja Regulasi,Tatalaksana dan  Sumber  Daya   Manusia   Kemendikbud  Ristek  Any  Sayekti   mengatakan, bahwa  surat edaran     itu  akan    mengatur  pelaksanaan  wisuda jenjang  pendidikan  Taman  Kanak -  kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas(SMA).

“Mengamati fenomena semakin maraknya pelaksanaan  wisuda  pada  jenjang  PAUD,    SD, SMP, dan SMA yang berimplikasi pada penambahan    pembiayaan, bDitjen PAUD Dasmen    berencana   menerbitkan  surat edaran,” Ujar Any, pada hari Kamis tanggal    22 juni tahun 2023 lalu.

Dia menjelaskan, bahwa  edaran  tersebut intinya mengingatkan bahwa pelaksanaan wisuda   tak  menjadi   sebuah   kewajiban. Apalagi  sampai menimbulkan biaya yang dirasakan cukup berat oleh orangtua atau   wali peserta didik.

Selain itu, ia menuturkan, pelaksanaan    wisuda juga harus melalui persetujuan   komite dan orang tua atau wali.

“Pelaksanaan wisuda seharusnya juga          tak memiliki   konsekuensi seandainya         tak diikuti oleh peserta didik,” ujarnya.

Any menambahkan, surat edaran tersebut akan dikeluarkan dalam waktu dekat. “Diusahakan segera,” tandasnya.

Sebelumnya, topik wisuda untuk siswa TK,   SD, SMP dan SMA menjadi ramai dibahas belakangan ini, terutama di media sosial.

Sejumlah  argumen  yang  muncul antara lain wisuda menjadi kehilangan maknanya karena sebelumnya hanya dilakukan di bangku kuliah.

Selain itu, wisuda TK hingga SMA juga dinilai pemborosan dan bisa membebani orangtua.

Salahb  satu  unggahan yang membahas soal wisuda  TK   hingga   SMA   dibuat  oleh akun Twitter  @kegblganunfaedh  pada hari selasa tanggal Juni 13 Juni  tahun 2023.

“Viral, banyak orang keberatan dengan wisuda TK  hingga  SMA, harapannya  wisuda  khusus kuliah saja,” kata akun tersebut dalam sebuah tangkapan layar yang dibagikannya.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pun ikut angkat bicara mengenai polemik tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA.

“Sebagian masyarakat menganggap wisuda adalah baik  bagi  motivasi anaknya, tapi di sisi   lain   tidak   dapat   dipungkiri   bahwa wisuda   dianggap   sebagai   beban   biaya ekstra bagi sebagian orang tua,” tulis FSGI dalam   keterangannya,  pada  hari  Selasa tanggal 20 Juni tahun 2023 beberapa hari yang lalu.

FSGI mengimbau agar sekolah atau madrasah  mempertimbangkan  mengenai manfaat dan dampak pelaksanaan wisuda.

Seandainya tetap dilaksanakan, maka       FSGI  mengimbau  agar dilaksanakan     secara  sederhana  mulai dari prosesi, pakaian,  hingga perlengkapan.

Selain  itu,  FSGI  juga  mendorong  agar Kemendikbud    Ristek      mengeluarkan      edaran bahwa wisuda bersifat tak wajib      dan   menyarankan  agar  Kemendikbud   Ristek menambahkan regulasi  pakaian wisuda   atau   pelepasan   siswa   yang    lulus.            

Selamat membaca artikel lainnya di sergapekspres.com,sumber berita metrofajar.id ** (Red./Annisa). 

Tidak ada komentar