Breaking News

PIMPINAN GEREJA KATOLIK KABUPATEN INTA JAYA MENGUTUK KERAS PARA PELAKU PENEMBAKAN YANG MENGAKIBATKAN TERTEMBAKNYA 2 ORANG ANAK SEKOLAH DASAR (SD).

PIMPINAN GEREJA KATOLIK KABUPATEN INTAAN JAYA MENGUTUK KERAS PARA PELAKU PENEMBAKAN YANG MENGAKITBATKAN TERTEMBAKNYA 2 ORANG ANAK SEKOLAH DAASAR (SD).

INTAN JAYA,Laporan: SergaapEkspres.com


Baku tembak Antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPN-PB/OPM dan Satgas Damai Cartenz di dekat permukiman warga di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah pada tanggal 8 April 2024.

Menanggapi hal tersebut Pimpinan Gereja Katolik Dekenat Moni-Puncak Jaya, keuskupan Mimika,PastorYanuarius,Yance Yogi. Pr kepada media mmengatakan bahwa,Pimpinan Gereja Katolik Kabupaten Intan Jaya engan tegas mengutuk keras Para Pelaku yang melakukan tindakan brutal yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai saat kontak senjata yang mengakibatkan tertembaknya 2 orang  anak yang Berusia 6 tahu dan 13 tahun tersebut. 

untuk telusuri kejadian penembakan anak SD di kabupaten Intan Jaya, “ sebenarnya kami ini sudah tau situasi keadaan intan jaya seperti apa, pantauan kami dari atas maupun dari bawah, tapi kok kenapa tertembak anak-anak sekolah yang tidak bersalah. Situasi intan Jaya baku tembak antara TPN/OPM dan TNI/Polri itu silakan, dan itu urusan mereka, tetapi kami Pimpinan gereja Katolik dengan tegas mengutuk para pelaku ini, pungkasnya.

 Kami akan mengambil langka-langka yang akan kami lakukan untuk segera menangkap pelakunya untuk segera diproses secara hukum, Karna hal tersebut mencelakai kemanusiaan yang menghilangkan nyawa hak hidup seseorg, apalagi anak dibawah usia yang tak berdosa” pungkas Yanuarius.

Pihak Gereja Katolik Kabupaten Intan Jaya meminta kepada pemerintah maupun tokoh-tokoh, elemen lainnya agar hal ini segera di usut untuk melaporkan ke Komnas Perlindungan anak secara bersama supaya hal ini serius untuk ditangani ke rana hukum, pihak-pihak yang menembak mati anak dibawa usia tersebut. 

Selanjutnya,Yanuarius menanggapi juga penembakan masnyarakat sipil non-oap dan satu oap, yang terjadi di Kabupaten Puncak Papua, distrik ilaga pada (9/4) “ pola pendekatan perlu dijaga oleh masyarakat non-oap dan oap dalam hal pelayanan sebab TPN/OPM ini susah dibedakan, mana yang TPN/OPM dan mana yang masyarakat sipil, segera usut para pelaku itu. 

masyarakat sipil perlu menjaga kedua pihak keamanan TNI/polri maupun kelompok TPN/OPM, sebab kelompok TPN/OPM ini sangat susah untuk dibedakan, oleh sebab itu, khusus nya Non OAP perlu menjaga dalam melayani masnyarakat, “ jelasnya.

Insiden baku tembak antara kelompok bersenjata TPN/OPM dengan Satgas Damai Cartenz di dekat permukiman warga di Distrik Sugapa, memunculkan pertanyaan besar tentang "kebijakan penempatan aparat di objek-objek warga sipil di Intan Jaya,"ungkapnya. Team.



Tidak ada komentar