Breaking News

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI,HATISAMA HURA KADIS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN MERENCANAKAN AKAN DIDIK 20 ORANG PENYULUH PERTANIAN YANG SIAP MELAYANI MASYARAKAT.



.                  HATISAMA HURA 
      KADIS KETAHANAN PANGAN DAN                                 PERTANIAN

 Mentawai, Laporan: SergapEkspres.

Mentawai, Sergap Ekspres.i.com.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat, bisa dan mampu menciptakan lahan tidur menjadi lahan yang produktif asalkan semua pihak mempunyai rasa jiwa kebersamaan untuk membangun daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.Memang cukup banyak lahan yang masih belum digarap oleh petani, ini dikarenakan masyarakat belum sepenuhnya mengerti dan menguasai cara bercocok tanam.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisamahura mengatakan hal itu, ketika bincang- bincang dengan Wartawan diruang kerjanya, Tuapejat, Sipora Utara. Dikatakannya lagi, Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan 10 Kecamatan dan 43 Desa yang dikelilingi oleh pulau- pulau yang masih terbilang bagus tanahnya dan subur untuk ditanami itu merupakan sebuah keajaiban dan keberuntungan dan seharusnya kita bisa memanfaatkan lahan tersebut. Dan hampir disetiap tahunnya, masyarakat tak hentinya berganti panen, mulai dari jengkol, cengkeh, durian hingga madu.

Untuk itu, kedepan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, bilang Hatisamahura akan terus memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat dan kelompok tani diberbagai kecamatan dan desa. Jika kita mau berbenah diri dan ingin maju tentu harus mempunyai jiwa petarung. Artinya, kita dituntut untuk bekerja keras dan gesit serta jujur dalam setiap pekerjaan yang diberikan pemerintah daerah.

Bantuan bibit dan mesin pertanian yang digelontorkan pemerintah dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, seharus bisa dipergunakan secara optimal. Bila ada 20 petani yang profesional dan disetiap kecamatan ada 2 yang ditempatkan, maka akan tercipta lumbung padi di daerah ini dan tidak perlu lagi didatangkan dari luar Mentawai. " Saya berencana dalam waktu dekat ini akan mendidik 20 orang petani yang dari awal   menanam,memupuk hingga memanen. Dan jika sudah siap pakai akan diterjunkan ketengah masyarakat untuk di praktekan," ungkap Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Keinginan yang besar untuk berbuat yang terbaik untuk daerah dan masyarakat, kata Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian ini, hanya terbentur oleh situasi dan kondisi keuangan daerah yang tidak baik- baik saja, ditambah dengan peraturan yang sangat menyulitkan, bila hendak melaksanakan kegiatan diluar daerah, seperti ke Kementrian dipusat. Yang biasanya, bila ada pertemuan atau ekspos Pangan dan Pertanian di Kementrian, paling tidak Dinas membawa kabid dan sekretaris atau staf lainnya. Kini hanya diperbolehkan hanya satu orang yang berangkat, dan ini rasanya kurang memadai, dan memang dalam rangka penghematan anggaran*

Hatisma Hura Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengatakan hal itu, pada saat bincang- bincang dengan team Lembaga Investigasi Terpadu Penyelamatan Aset Negara Republik Indonesia-LITERPAN REPUBLIK INDONESIA (L-RI) Pusat bersama Wartawan diruang kerjanya, Tuapeijat, Sipora Utara. Hatisama Hura Kadis ketahanan pangan dan pertanian manambahkan bahwa,Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan 10 Kecamatan dan 43 Desa yang dikelilingi oleh pulau- pulau yang masih terbilang cukup bagus tanahnya dan subur untuk ditanami tanaman yang dapat menghasilkan apa saja itu merupakan sebuah keajaiban, dan keberuntungan bagi masyarakat, seharusnya kita bisa memanfaatkan lahan tersebut. Dan hampir disetiap tahunnya, masyarakat tak hentinya berganti panen, mulai dari pisang, talas, jengkol, cengkeh, durian hingga madu dan buah-buahan lainnya.

Kemudian, Menurut Hatisama Hura  kedepan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, akan terus memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat dan kelompok tani diberbagai kecamatan dan desa. Jika kita mau berbenah diri dan ingin maju tentu harus mempunyai jiwa petarung. Artinya, kita dituntut untuk bekerja keras dan gesit serta jujur dalam setiap pekerjaan yang diberikan pemerintah daerah.

Lanjut,Hatisama Hura Kadis ketahanan pangan dan pertanian, bantuan bibit dan mesin pertanian yang digelontorkan pemerintah dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, seharusnya bisa dipergunakan secara optimal. Bila ada 20 petani yang profesional dan disetiap kecamatan ada 2 orang yang ditempatkan, maka akan tercipta lumbung padi di daerah ini dan tidak perlu lagi didatangkan dari luar Mentawai. " Saya sebagai Kadis berencana dalam waktu dekat ini akan mendidik 20 orang petani yang dari awal   menanam,memupuk hingga memanen. Dan jika sudah siap pakai akan diterjunkan ketengah masyarakat untuk di praktekan," Jelasnya Kadis.

Keinginan yang besar untuk berbuat yang terbaik untuk daerah dan masyarakat, kata Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian ini, hanya terbentur oleh situasi dan kondisi keuangan daerah yang tidak baik- baik saja, ditambah dengan peraturan yang sangat menyulitkan, bila hendak melaksanakan kegiatan diluar daerah, seperti ke Kementrian dipusat. Yang biasanya, bila ada pertemuan atau ekspos Pangan dan Pertanian di Kementrian, paling tidak Dinas membawa kabid dan sekretaris atau staf lainnya. Kini hanya diperbolehkan hanya satu orang yang berangkat, dan ini rasanya kurang memadai, dan memang dalam rangka penghematan anggaran.( Team).
Kontributor.            : L-RI Pusat 
Penulis.                   : Team Redaksi 
Editor.                      : Redaktur.
..............D..O..@z..PR...................

Tidak ada komentar