Breaking News

"ADVERTENSI" UPTD BPBALP DKP PROVINSI SUMATERA BARAT MELAKSANAKAN KAJI TERAP BUDIDAYA UDANG VANNAME DAN MEMBERIKAN PEMBINAAN KEPADA PEMBUDIDAYA IKAN LAUT DAN PAYAU


Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 109 Tahun 2017 Tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Unit pelaksana teknis daerah di dinas kelautan dan perikanan Provinsi Sumatera Barat. Dimana salah satu unit pelaksana teknisnya adalah UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang perikanan budidaya air laut dan payau. Salah satunya kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD BPBALP DKP Provinsi Sumatera Barat adalah kaji terap budidaya udang vanname dan memberikan pembinaan kepada pembudidaya ikan laut dan payau.

Selanjutnya teknis budidaya udang vanname yang di laksanakan di BPBALP Teluk Buo.

1.KEGIATAN UDANG VANNAME

Penebaran benur udang vaname dilakukan pada sore hari. Benur yang ditebar adalah PL 10 sebanyak 100.000 ekor. Penebaran benur dilakukan dengan cara mengapungkan plastik kedalam tambak, kemudian biarkan selama 10-20 menit, hal ini bertujuan untuk mengadaptasikan benur yang berada didalam kantong plastik dengan lingkungan tambak, hal ini dinamakan dengan aklimatisasi.

.         Gambar 1. Penebaran benur dan                                     aklimatisasi

1.Pemberian Pakan

Pakan sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan udang, pemberian pakan pada budidaya udang harus sesuai dengan kebutuhan udang sehingga perlu dilakukan manajemen pakan yang baik. Pemberian pakan dilakukan dengan secara menyebar seluruh pakan kedalam tambak dengan secara mengeliling tambak. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan bukaan mulut udang agar memudahkan udang untuk memakannya.

Pemberian pakan dilakukan dengan dengan 2 (dua) cara yaitu Blind feeding dan Demand feeding. Blind feeding yaitu program pemberian pakan berdasarkan tabel estimasi program pemberian pakan bulan pertama. Sedangkan Demand feeding adalah program pemberian pakan berdasarkan hasil sampling dan penyesuaian didalam anco, diberikan pada saat Doc 30 keatas sampai panen.

Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 kali yaitu pada pukul 07.00 WIB, 10.00 WIB, 14.00 WIB, 17.00 WIB dan 20.00 WIB. Selain pemberian pakanjuga dilakukan pengecekan anco 1 jam setelah penebaran pakan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengontrol dan mengetahui apakah pakan yang diberikan habis termakan atau tidak. Apabila pakan yang diberikan dianco habis maka kita bias menaikkan jumlah pakan yang diberiakn dan juga sebaliknya. Selain untuk mengetahui pakan yang habis atau tidak, selain itu anco juga dapat bertujuan untuk memonitoring kesehatan udang.

.              Gambar 2. Penebaran

 Pakan 1.PENYIPONAN 

penyiponan bertujuan untuk membuang lumpur dan kotoran yang berasal dari feses udang dan sisa pakan yang tidak dimakan. Penyiponan pertama dilakukan pada saat udang berumur 3 minggu, minggu berikutnya sampai panen penyiponan dilakukan semiggu sekali, akan tetapi penyiponan ini bersifat kondisional atau melihat kondisi dilapangan.

.                 Gambar 3. Penyiponan

  1. SAMPLING

Sampling atau monitoring adalah pengamatan terhadap kondisi udang ditambak. Sampling bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan atau kondisi udang dan juga untuk menghitung kebutuhan pakan udang. Sampling dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu sampling menggunakan anco dan juga sampling menggunakan jala.

.                Gambar 4. Sampling

  1. PANEN

Panen adalah proses pengambilan udang dari tambak setelah dilakukan masa pemeliharaan. Panen dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu panen parsial dan panen total. Panen parsial adalah panen yang dilakukan pada masa pemeliharaan berlangsung. Panen pasrial pertama dilakukan pada DOC 60, panen parsial bertujuan untuk mengurangi kepadatan udang didalam tambak, mempercepat pertumbuhan sehingga mencapai target panen. Panen parsial bisa dilakukan beberapa kali melihat kondisi udang dilapangan berdasarkan hasil sampling.

Panen total adalah panen yang dilakukan dengan cara mengambil seluruh udang yang ada didalam tambak saat ukuran nya sudah mencapai target. Panen total dilakukan dengan mengurangi air tambak sebanyak 60-80%, kemudian menangkap semua udang yang ada didalam tambak menggunakan jala.

           Gambar 5. Panen Udang Vaname

Kontributor.   : UPTD BPBALP P.SB

Penulis.         : Team Redaksi 

Editor.            : Redaktur 

...............D..O..@z..PR...................

Tidak ada komentar